Maladewa atau Maldives adalah negara kepulauan dengan panorama yang disebut paling cantik di dunia. Berkunjung ke Maladewa, kata orang, bak berwisata ke surga yang terlempar ke bumi.
Maladewa merupakan negara pulau mandiri di Samudra Hindia tengah utara. Kepulauan Maladewa adalah serangkaian atol karang yang dibangun dari mahkota pegunungan vulkanik kuno yang terendam.
Wilayahnya terdiri dari sekitar 1.200 pulau karang kecil dan gumuk pasir yang 200 di antaranya berpenghuni, dikelompokkan dalam atol. Kepulauan ini terbentang dan berbatasan dengan India di selatan-barat daya dan wilayah tengah, termasuk ibu kotanya pulau Male yang berjarak sekitar 645 km di barat daya Sri Lanka.
Semua pulau berada di dataran rendah, tidak ada yang tingginya lebih dari 6 kaki (1,8 meter) di atas permukaan laut. Terumbu penghalang melindungi pulau-pulau dari efek destruktif musim hujan.
Hamparan pasir putih disertai cantiknya laut hijau tosca memang identik dengan Maldives. Negara kepulauan tersebut berhasil merebut pasar sebagai destinasi impian untuk berbulan madu.
Maldives memiliki 26 atol atau pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna di Samudera Hindia. Setidaknya ada 7 pulau populer yang sering dikunjungi oleh wisatawan, mulai dari pulau Cocoa hingga pulau yang paling touristy, Maafushi.
Tidak hanya itu saja, banyaknya resort terapung selalu menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
Tidak hanya keindahan alam baharinya saja yang indah, mempelajari kebudayaan Maldives ternyata cukup memiliki daya Tarik tersendiri. Ternyata negara destinasi wisata populer ini memiliki penduduk 100 persen muslim.
Tak hanya itu, lantaran muslim mayoritas, negara ini juga menerapkan syariat Islam atau hukum Islam. Karena itu, meski jadi negara destinasi wisata populer, aturan di Maladewa berbeda dari negara tujuan wisata lainnya.
Mengutip kanal Hot Liputan6.com, agama Islam memang mengakar sangat kuat di negara kepulauan terkecil di dunia ini. Dengan jumlah penduduk sekitar kurang dari 500.000 jiwa, pemerintah Maladewa atau Maldives mewajibkan warga negaranya untuk menganut agama Islam.
Islam mulai tumbuh di Maldives sekitar abad ke-12, tepatnya pada tahun 1152 dan seluruh penduduknya merupakan penganut Islam Sunni. Sebelum memeluk agama Islam, Maladewa menganut agama Buddha dan Hindu.
Pemerintah menyebutkan bahwa warga negara nonmuslim tidak memiliki hak pilih dalam pemilu setempat. Hal ini terangkum dalam undang-undang tahun 1997 tentang aturan pelaksanaan pemilu di Maldives yang menyebutkan bahwa hanya warga beragama Islam saja yang memiliki hak pilih.
“Bahkan cara berpakaian untuk wanita pun diatur, wanita dewasa diharuskan memakai hijab. Seperti aku, walaupun aku bukan WN Maldives namun karena aku sudah menikah dengan pria Maldives maka aku harus berhijab,” ujar Vita, wanita asal Indonesia yang pernah bekerja sebagai pegawai floating resort di Maldives.
Maladewa ini mendeklarasikan diri sebagai satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk 100 persen muslim setelah mendapat kemerdekaannya dari kerajaan Inggris pada 26 Juli 1965.
Pelaksanaan syariah atau hukum Islam di negara ini juga sangat kental bahkan sampai ke pulau wisatanya. Pada saat waktu salat tiba, toko-toko akan tutup selama 15 menit sebelum kemudian dibuka kembali.
Pemerintah Maldives sangat menjaga secara ketat keutuhan paham Islam dan mencegah adanya paham radikal yang masuk ke sana. Oleh karenanya, jika terdapat tokoh muslim yang ingin mengadakan pengajian harus mendapat persetujuan resmi dari pemerintah.
Berikut 6 Fakta Menarik Maladewa:
- Seratus Persen Penduduknya Muslim
Maladewa merupakan satu-satunya negara di dunia yang mendeklarasikan penduduknya 100 persen muslim. Bahkan hal ini tak dilakukan negara-negara di Timur Tengah yang juga negara Islam.

Karena itu, Maladewa menerapkan hukum Islam dan ada beberapa aturan yang tak biasa di Maladewa. Lazimnya negara tujuan wisata, biasanya aturan agak longgar namun tidak di Maladewa.
Penduduk Maladewa 100 persen muslim. Karena itu, mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Karena itu Maladewa melarang peredaran alkohol secara ketat. Minuman beralkohol cuma bisa dijumpai di hotel, restoran, maupun bar tertentu.
Selain itu ada pula pelarangan untuk memakai bikini di tempat umum bagi warga lokal, begitu juga dengan wisatawan perempuan mancanegara. Kostum renang yang diperbolehkan celana pendek dan kaus. Bikini hanya diperbolehkan di tempat-tempat milik pribadi, seperti pantai khusus atau di hotel.
- Etnis Maladewa
Populasi Maladewa hampir seluruhnya milik kelompok etnis Maladewa yang merupakan hasil dari berbagai bangsa yang menetap di pulau-pulau tersebut secara berturut-turut sepanjang sejarah negara tersebut. Para pemukim pertama, diyakini secara umum, adalah orang-orang Tamil dan Sinhala dari India selatan dan Sri Lanka.
Pedagang dari negara-negara Arab, Malaya, Madagaskar, Indonesia, dan Cina mengunjungi pulau-pulau itu selama berabad-abad. Adapun bahasa resmi Maladewa yaitu bahasa Indo-Eropa yang disebut Dhivehi atau Maladewa dalam Bahasa Arab, Hindi, dan Inggris juga digunakan.
- Pulau Reklamasi Thilafushi di Maladewa
Diketahui dengan wilayah perairannya yang hampir 99 persen maka daratan di Maladewa sangatlah sedikit. Selain itu Maladewa adalah negara terendah dan paling rata di dunia sehingga dikhawatirkan akan tenggelam akibat pengaruh perubahan iklim.
Pemerintah Maladewa pun membuat Thilafushi sebagai pulau buatan hasil reklamasi yang dijadikan sebagai pusat pembuangan sampah. Selain itu rencananya Maladewa juga akan membangun kawasan pulau yang tahan terhadap abrasi.
- Salat Jumat Aktivitas Berhenti
Ketika tiba waktu sholat Jumat, hampir semua kegiatan terhenti lantaran memang seluruh penduduknya merupakan Muslim. Tak ada satu pun fasilitas umum yang buka di Maladewa. Bahkan, bandara juga ditutup untuk sementara karena salat Jumat. Hampir di tiap sudut kota bisa Anda jumpai masjid, sehingga untuk penganut Islam tentu Maladewa sangatlah ramah Muslim.
- Pariwisata Maladewa
Maladewa bukan hanya negara terkecil di Asia, tapi juga negara Muslim terkecil di dunia. Tentunya hal ini menarik dan untuk orang Indonesia, Maladewa memberikan visa kedatangan turis selama 30 hari secara gratis.

Dengan begitu, wisatawan Indonesia tidak harus repot mengurus visa dan bisa lebih mudah mengatur waktu kunjungan. Hanya dengan bermodal paspor, berpergian ke Maladewa sudah bisa menikmati keindahan pantai maupun lokasi wisata lain selama sebulan penuh.
Beberapa sumber perjalanan menganjurkan waktu terbaik untuk menyambangi negara kepulauan itu saat musim panas, yaitu antara November hingga April, atau disarankan juga di September, sebelum masuk high season wisatawan. Di waktu-waktu tersebut, selain disinari matahari, angin yang berhembus disebut juga membuat betah.
- Kuliner Maladewa

Huni Roshi kuliner khas Maladewa. (Dok: Instagram @3heartsguesthouse)
Mengutip dari Taste Atlas, Rabu (1/3/2023), kuliner terkenal Maladewa adalah Kukulku Riha yaitu kari tradisionalnya. Biasanya makanan ini dibuat dengan kombinasi ayam, bawang merah, bawang putih, jahe, daun kari, daun pandan, cabai, jintan, ketumbar, merica, kapulaga, kayu manis, kunyit, ghee, dan air jeruk nipis.
Bumbu disangrai kering dan digiling menjadi bubuk, sedangkan ayam direndam dalam campuran air jeruk nipis, bawang putih, jahe, garam, dan campuran bumbu halus. Setelah direndam, direbus dalam panci dengan tumisan bawang bombay, daun kari, dan daun pandan dalam santan atau air.
Selain itu ada Huni roshi yaitu roti pipih tradisional yang berasal dari Maladewa. Roti pipih biasanya dibuat dengan campuran tepung terigu, parutan kelapa, air hangat, minyak, dan garam.
Setelah adonan lunak namun tidak terlalu lengket terbentuk, adonan dibentuk menjadi bola-bola, digulung menjadi bentuk melingkar, dan dimasak dalam wajan dengan api sedang di kedua sisinya. Huni roshi yang dihasilkan harus sedikit lebih tebal dan lebih renyah daripada roshi, roti pipih khas Maladewa. Huni roshi disajikan dengan hidangan manis atau gurih, dan juga digunakan sebagai bungkus dengan isian apa saja.
(ind/bbs)