Medan – Komandan Batalyon Artileri Medan (Armed) 2, Letkol Arm Herman Santoso menemui ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang yang menggeruduk markas Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan usai penyerangan brutal oknum TNI.
Letkol Herman berdiri ke atas truk pengangkut personel, dia berjanji akan bertanggungjawab atas penyerangan warga sipil yang dilakukan anak buahnya. Bahkan, di depan massa ia siap untuk mempertaruhkan jabatan dan pangkatnya.
Secara tegas, dia juga akan memproses secara hukum puluhan oknum TNI Yon Armed 2 Kilap Sumagan yang terlibat penyerangan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang dan menewaskan satu warga yang diketahui bernama Raden Barus (61).
“Saya yang tanggung, saya yang akan bertanggung jawab. Saya akan proses hukum,”tegas Letkol Herman Santoso, dikutip, Senin (11/11/2024).
Dilansir berbagai sumber, Letkol Herman baru menjabat Danyon di Armed 2 sejak tahun 2023 tepatnya di bulan November. Saat itu, dia masih berpangkat sebagai Mayor. Dirinya menggantikan Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyono.
Sebelumnya, sebanyak 33 orang oknum prajurit TNI Angkatan Darat diamankan terkait penyerangan yang terhadap warga di Kecamatan Sibirubiru, Deliserdang, Sumatera Utara, yang terjadi Jumat 8 November 2024 kemarin. Seorang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat penyerangan itu.
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengatakan, saat ini ke 33 oknum personel TNI itu sudah ditangani Polisi Militer Kodam I/BB.
“Iya benar, yang terkonfirmasi ada 33 orang. Saat ini sudah ditangani Pomdam kita,” kata Kolonel Dody, Minggu (10/11).
Sementara itu terkait motif penyerangan itu, kata Kolonel Dody, masih dalam penyelidikan pihak POM. Namun kabar yang beredar menyebutkan jika penyerangan itu berawal dari salah seorang oknum prajurit TNI yang terlibat cekcok dengan warga.
Oknum TNI itu kemudian membawa teman-temannya untuk melakukan penyerangan. “Untuk motifnya masih kita selidiki,” imbuhnya.
Kodam I/BB, lanjut Dody saat ini fokus pada langkah-langkah untuk meredam aksi penyerangan susulan. Mereka sudah melaksanakan mediasi kepada pihak korban dan kepada masyarakat di Armed 2/105.
Panglima Kodam I/BB juga telah melaksanakan jam komandan di batalyon Armed dan memberikan arahan kepada seluruh prajurit, yang pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut.
“Sehingga masyarakat diharapkan sudah kondusif suasana di sana. Dengan situasi aman dan kondusif tersebut selama mediasi selesai, permasalahan bisa selesai kedepannya,” tandasnya.
(ind/bbs)