Senin, 6 Januari 2025

Kepala BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Akhir-akhir Ini

Jakarta – Kepala Badan meteorologi, Klimatologi, dan geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave.

Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

“Khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya,” ungkap Dwikorita di Jakarta, dikutip dari laman BMKG, Jumat (10/5/2024).

Menurut Dwikorita, suhu panas dipengaruhi kondisi maritim di sekitar Indonesia yang memiliki iklim laut hangat dan topografi pegunungan yang dapat mengakibatkan naiknya gerakan udara.

Karena hal tersebut dimungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.

Suhu panas yang terjadi, kata Dwikorita, adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.

Sama halnya dengan kondisi ‘gerah’ yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, hal tersebut juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini.

“Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari,” paparnya.

Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan bahwa suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8 derajat celcius pada 23 April lalu.

Suhu udara maksimum di atas 36,5 derajat celcius juga tercatat di beberapa wilayah lain, yaitu pada tanggal 21 April di Medan, Sumatera utara yang mencapai 37 derajat celcius, dan di Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37,8 derajat celcius, serta pada tanggal 23 April di Palu, Sulawesi Tengah mencapai 36,8 derajat celcius.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat perlu mewaspadai untuk menghindari kondisi suhu tubuh yang terlalu panas (heatstroke). Pasalnya, suhu panas belakangan terjadi di sejumlah wilayah RI.

Nadia mengatakan ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari efek fatal cuaca panas ini. Ia menekankan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebutuhan cairan tubuh dan jangan sampai dehidrasi.

“Pastikan jangan sampai kita dehidrasi, pastikan untuk siapapun yang beraktivitas di luar ruangan jangan sampai dehidrasi. Minum minimal 2 liter per hari, kalau bisa setiap satu setengah jam sampai dua jam, itu kita minum air segelas. Terutama mereka yang beraktivitas di luar,” ujar Nadia kepada wartawan, Selasa (7/4/2024).

“Kemudian gunakan pelindung tubuh, tentunya topi, celana panjang, menggunakan pakaian yang tertutup dan upayakan kalau cuaca sangat panas, kita bisa melakukan aktivitas di tempat yang teduh,” sambungnya.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri dalam beraktivitas jika cuaca sedang terik-teriknya. Berteduh kurang lebih 30 menit bisa dilakukan untuk mendinginkan tubuh dan tentu menghindari bahaya-bahaya seperti heatstroke. (detikcom)

Hot this week

Hasil MotoGP Mandalika 2024: Martin Menang, Marc Marquez Out!

Lombok Tengah - Jorge Martin berhasil memenangkan balapan utama...

Waspada Hipertensi, Ini Batas Konsumsi Garam per Hari

Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit...

Batam Terancam Tsunami Besar? Ini Kata BMKG

Batam - Pesan berantai tersebar di grup-grup WhatsApp warga...

Adik Prabowo Bangun Pabrik di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Batam - PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan milik...

Dilanda Resesi Seks, Orang China Rela Bayar Segini

Jakarta - China dilanda resesi seks. Saking banyak yang...

Topik

Usai Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Jakarta - Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah mengundurkan...

Biaya Perpanjang SIM Disebut Bebani Masyarakat, Segini Tarifnya

Jakarta - Biaya perpanjangan SIM disorot anggota DPR karena...

Arab Saudi Akan Gelar Konferensi Pembentukan Negara Palestina

Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa ia...

Ini 5 Pimpinan KPK yang Ditetapkan DPR, Setyo Budiyanto Jadi Ketua

Jakarta - DPR resmi mengesahkan lima pimpinan KPK periode...

Singapura Dihantui ‘Pornografi Deepfake’, Banyak Remaja Perempuan Jadi Korban

Jakarta - Kasus pornografi deepfake mulai menghantui Singapura, utamanya...

Prabowo Umumkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000 Per Hari

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran untuk program...

Negara NATO Ini Akui Rusia Menang Perang

Warsawa - Polandia, salah satu negara NATO pendukung Kyiv,...

Marc Marquez Berambisi Bawa Ducati Berjaya di MotoGP 2025: Saya Harus Juara!

Jakarta - Marc Marquez tegaskan ambisi besar bawa Ducati...
spot_img

Artikel terkait

Popular Categories

spot_imgspot_img