Close Menu
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Awas! Ini 13 Merek Beras Oplosan Dijual Ke Masyarakat

13 Juli 2025

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Minggu, 13 Juli 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
POJOKMETRO
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global
POJOKMETRO
Home»Headline»Kelahiran Jeblok, Setengah Kota Jepang Diprediksi ‘Hilang’
Headline

Kelahiran Jeblok, Setengah Kota Jepang Diprediksi ‘Hilang’

IndrawanBy Indrawan20 Mei 2024Tidak ada komentar
Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Copy Link
Penduduk Jepang semakin tua dan angka kelahiran anjlok. (ist)
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Jakarta – Krisis populasi kini menjadi masalah yang besar untuk Jepang. Rendahnya angka pernikahan dan pasangan muda yang mau memiliki anak disebut-sebut menjadi salah satu penyebab situasi tersebut di negara tersebut.

Profesor Tomoya Mori dari Universitas Kyoto melakukan simulasi bagaimana situasi kota-kota di Jepang pada tahun 2120 yang dalam skenario terburuk, penduduk diperkirakan akan berkurang sepertiga dari saat ini. Hal tersebut dilakukan dengan model statistik berdasarkan data dari 50 tahun terakhir dan menggabungkan faktor-faktor seperti penurunan populasi, tren urbanisasi, dan perubahan biaya transportasi serta komunikasi.

Tomoya menyampaikan bahwa pada tahun 2020, Jepang memiliki 83 kota dengan sedikitnya 100 ribu penduduk dan 21 kota dengan sedikitnya 500 ribu penduduk. Pada tahun 2120, berdasarkan skenario tingkat kesuburan sedang, jumlah kota dengan sedikitnya 100 ribu dan 500 ribu penduduk akan berkurang masing-masing menjadi 49 dan 11 kota, dan itu juga akan tersebar lebih luas.

Dalam skenario terburuk saat angka kesuburan berada di tingkat terendah, jumlah kota yang tersedia hanya 42 untuk kota dengan 100 ribu penduduk dan enam untuk kota dengan 500 ribu penduduk. Singkatnya setengah kota di Jepang akan menghadapi ‘eradikasi’ pada abad mendatang.

“Penurunan ini akan memiliki dampak buruk yang sama atau lebih besar dibandingkan dengan pemanasan global. Karena keahlian saya adalah ekonomi perkotaan, tujuan saya adalah untuk menunjukkan dampak spesifik dari penurunan demografi dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran yang lebih luas,” kata Tomoya dikutip dari The Japan Times, Senin (20/5/2024).

Tanda-tanda menua dan berkurangnya populasi nampak jelas di wilayah pedesaan di Jepang. Salah satunya terjadi di desa Nanmoku, Prefektur Gunma yang mana 67,5 persen jumlah penduduknya adalah orang berusia 65 tahun ke atas.

Tidak hanya itu, jumlah rumah-rumah kosong dan terabaikan juga semakin banyak di Jepang. Berdasarkan survei Kementerian Dalam Negeri yang dilakukan pada Oktober tahun lalu, rumah kosong berjumlah 9 juta rumah.

Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari 4,48 juta pada tahun 1993, serta pada tahun 205 diprediksi 744 dari 1.729 kota di Jepang mungkin akan hilang karena penurunan populasi yang tajam, berdasarkan laporan Dewan Strategi Kependudukan akhir April.

Para akademisi dan pemimpin bisnis mengusulkan agar Jepang memiliki target populasi stabil di angka 80 juta pada tahun 2100 untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Namun, Tomoya meragukan hal tersebut dapat terjadi.

Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang memproyeksikan jumlah penduduk Jepang pada tahun 2120 mencapai 71 juta pada tingkat kesuburan tinggi, 50 juta pada tingkat kesuburan sedang, dan 36 juta pada tingkat kesuburan rendah.

Tomoya mengatakan angka kelahiran yang sangat rendah saat ini dan kurangnya inisiatif yang masuk akal untuk membalikkan tren ini kemungkinan besar akan menyebabkan jumlah penduduk Jepang berada di bawah perkiraan.

“Jika jumlah penduduk turun hingga mencapai angka 30 juta, jumlah tersebut hampir sama dengan periode Edo (1603-1868),” katanya.

“Beberapa orang mungkin berkata, ‘Baiklah, saat itu segala sesuatunya dapat dikelola, bukan masalah besar.’ Namun jangan lupa bahwa infrastruktur kita saat ini didasarkan pada populasi sekitar 130 juta jiwa,” tandas Tomoya. (detik)

Indrawan
  • Website

Related Posts

Awas! Ini 13 Merek Beras Oplosan Dijual Ke Masyarakat

13 Juli 2025

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Top Posts

Dulu Office Boy, Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya Malaysia dan Dirikan Hotel Shangri-La

16 Mei 20258

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 20257

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 20256

Wah! TNI AL Tangkap Kapal Bawa 1,9 Ton Narkoba di Perairan Kepri

18 Mei 20256
Don't Miss
Headline

Awas! Ini 13 Merek Beras Oplosan Dijual Ke Masyarakat

By Indrawan13 Juli 20251

Jakarta – Beredar dugaan merek beras oplosan yang dijual bebas di minimarket hingga pusat perbelanjaan.…

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025

Luar Biasa, Segini Jumlah Penerbangan Jemaah Haji Dunia ke Arab Saudi

4 Juni 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Demo
Tentang Kami

Pojokmetro.com tampil dengan artikel yang kredibel dan update. Kami menyajikan informasi yang berguna bagi anda

Kami menerima partner di dunia digital

Facebook Instagram YouTube WhatsApp
Pilihan kami

Awas! Ini 13 Merek Beras Oplosan Dijual Ke Masyarakat

13 Juli 2025

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025
Terpopuler

Dulu Office Boy, Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya Malaysia dan Dirikan Hotel Shangri-La

16 Mei 2025

Sejarah 4 Pulah Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 2025
Facebook Instagram YouTube WhatsApp
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Copyright @ 2025 pojokmetro.com. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.