Durian adalah salah satu buah tropis yang sangat populer di Indonesia. Aroma yang khas dan rasa legitnya, memang selalu jadi incaran banyak orang, terutama saat musimnya tiba.
Di balik kelezatannya, durian juga punya kandungan nutrisi yang cukup tinggi, yang sayangnya tidak selalu cocok buat semua orang. Ada beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang sebaiknya membatasi atau malah menghindari konsumsi durian. Apa saja penyakit yang harus membatasi atau menghindari makan durian?
- Diabetes
Durian memiliki kandungan gula sederhana yang sangat tinggi, seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Kandungan ini bisa berbahaya bagi penderita diabetes.
Dikutip dari A Healing Heart Medical Clinic, penderita diabetes hanya boleh mengonsumsi maksimal dua biji durian dalam satu hari untuk menghindari lonjakan kadar gula darah? Lonjakan gula darah dapat menyebabkan penglihatan kabur, mual, dan bahkan komplikasi lebih serius.
- Penyakit ginjal kronis
Durian juga mengandung kalium yang lebih tinggi daripada pisang. Kalium memang penting untuk fungsi otot, termasuk jantung. Tapi, bagi penderita penyakit ginjal kronis, kalium bisa jadi masalah.
Ginjal yang tidak berfungsi optimal akan kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium dari tubuh. Akibatnya, bisa terjadi kondisi hiperkalemia atau kalium tinggi dalam darah.
Sayangnya, banyak pasien tidak merasakan gejala apapun hingga kondisi jantungnya memburuk. Dilansir dari Vibhavadi Hospital, penderita ginjal kronis disarankan untuk menghindari konsumsi durian atau jika terpaksa mengonsumsinya hanya boleh satu biji kecil dalam sehari.
- Obesitas
Durian adalah buah yang padat kalori. Setiap 100 gram durian mengandung sekitar 129 hingga 181 kilokalori, tergantung jenisnya?. Sebagai perbandingan, konsumsi satu durian ukuran sedang (seberat satu kilogram) dapat menyumbang sekitar 1.350 kalori atau setara dengan 68 persen dari kebutuhan kalori harian orang dewasa.
Angka ini setara dengan mengonsumsi satu mengkok penuh nasi putih. Konsumsi durian dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang cepat, yang memperburuk kondisi obesitas?
- Hipertensi
Durian dianggap sebagai makanan yang bersifat “panas” dan bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tapi, asumsi ini masih jadi perdebatan ya.
Studi dalam International Journal of Food Properties tahun 2016 misalnya, menemukan bahwa konsumsi durian dalam jumlah sedang atau 250 gram tidak mempengaruhi tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik pada orang yang sehat.
Konsumsi durian lebih banyak, hingga 500 gram, juga memperlihatkan tekanan darah orang sehat tetap stabil. Meski begitu, terpantau ada peningkatan detak jantung pada konsumsi dalam jumlah ini.
Tapi, studi pada tikus yang terbit tahun 2020 dalam Indonesian Journal of Global Health Research menemukan hal sebaliknya. Pada tikus hipertensi, terjadi peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah konsumsi durian.
Hasil kedua studi tersebut membuat para penderita hipertensi sebaiknya berhati-hati dalam konsumsi durian. Jika sangat ingin, coba konsultasikan dulu dengan dokter.
- Gangguan pencernaan
Orang dengan gangguan pencernaan, atau juga sering kita sebut dengan maag, sebaiknya juga tidak mengonsumsi durian. Dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran UI, durian adalah buah yang mengandung gas. Ini membuat buah tersebut tidak direkomendasikan pada orang dengan gangguan pencernaan.
Apalagi saat serangan gangguan pencernaan terjadi, konsumsi durian sebaiknya tidak dilakukan.
Ketika tidak kambuh pun, konsumsi durian juga harus secukupnya atau tidak berlebihan. Itu karena kandungan gas dari durian bisa memicu kambuhnya maag. Itu tadi beberapa penyakit yang sebaiknya tidak makan durian.
(ind/kompas)