Kairo – Kelompok Hamas Palestina mengatakan pada Rabu (11/9/2024) bahwa negosiatornya siap menerapkan gencatan senjata segera dengan Israel di Gaza. Gencatan senjata ini didasarkan pada proposal AS sebelumnya tanpa syarat baru dari pihak mana pun, termasuk dari Israel.
Kelompok Palestina tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim negosiasi mereka, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, bertemu dengan para mediator pada Rabu (11/9/2024). Termasuk Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel di Doha untuk membahas perkembangan terbaru di Gaza.
Pembicaraan sejauh ini gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 11 bulan. Masalah yang masih ada termasuk kendali atas koridor Philadelphia, hamparan tanah sempit di perbatasan Gaza dengan Mesir, yang masih ada.
Direktur CIA William Burns, yang juga merupakan kepala negosiator AS di Gaza, mengatakan pada Sabtu (7/9/2024) bahwa proposal gencatan senjata yang lebih rinci akan dibuat dalam beberapa hari ke depan.
Proposal sebelumnya yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Juni menetapkan gencatan senjata tiga fase sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel.
Perang baru-baru ini di Gaza dimulai setelah militan Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Sementara itu, kementerian kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 41.084 warga Palestina dan melukai 95.029 lainnya.
(ind/okezone)