Briston – Sepasang kekasih diadili di pengadilan Inggris atas tuduhan melanggar kesopanan publik. Musababnya, mereka telah berhubungan seks di dalam penerbangan yang memicu protes dari para penumpang lainnya.
Bradley Smith dan kekasihnya, Antonia Sullivan, berhubungan intim dengan ditutupi mantel saat berada di penerbangan easyJet dari Spanyol ke Inggris pada 3 Maret lalu.
Sidang mereka digelar pada Kamis. Mengutip laporan The Sun, Jumat (27/9/2024), pasangan itu terbang pulang dari Tenerife, Spanyol ke Bristol, Inggris, pada 3 Maret dengan pesawat easyJet yang penuh sesak pukul 07.00 pagi.
Smith (22) duduk di kursi 16A dan Sullivan (20) di kursi 16B. Tak lama setelah pesawat lepas landas, Smith terdengar meminta kekasihnya untuk “menidurinya” sebelum akhirnya sang kekasih menutupi pangkuannya dengan beberapa mantel.
Kelakuan pasangan itu disaksikan oleh tiga penumpang yang merasa jijik, yang menghentikan kenakalan mereka selama penerbangan dan melaporkannya kepada awak kabin.
Jaksa Maree Doyle mengatakan kepada pengadilan magistrates Bristol: “Setelah beberapa menit, saksi menyadari bahwa pasangan itu telah menata ulang beberapa mantel di pangkuan Smith dan diikuti oleh gerakan tangan yang kuat di balik mantel tersebut.”
“Saksi yang duduk di sebelah mereka dapat melihat apa yang terjadi sementara seorang ibu dan anak remaja perempuan yang duduk di belakang pasangan itu juga dapat melihat apa yang sedang terjadi,” lanjut Doyle.
Doyle menambahkan remaja itu mengatakan kepada ibunya: “Saya bisa melihat bagian tubuhnya”—yang mendorong orang tua yang marah itu untuk juga mengeluh.
Sullivan bersikeras kepada pramugari bahwa dia hanya menggosok kaki Smith. Namun, mereka dikawal dari pesawat ke landasan oleh manajer easyJet dan polisi, yang membawa mereka untuk penyelidikan kriminal.
Dalam sidang Kamis, pasangan itu mengaku bersalah atas satu tuduhan melanggar kesopanan publik dengan melakukan tindakan seksual di tempat umum.
Hakim Lynne Matthews berkata: “Anda tidak peduli dengan perasaan penumpang lain.” “Ada seorang anak yang duduk di belakang Anda yang dapat melihat apa yang terjadi,” lanjut hakim.
“Menurut Anda, siapa Anda dan menurut Anda apa hak Anda untuk berperilaku seperti itu di depan orang-orang dalam penerbangan itu?” imbuh hakim.
Smith diperintahkan untuk menyelesaikan 300 jam kerja sosial dan Sullivan, seorang pekerja perawatan penuh waktu, mendapat perintah serupa 270 jam.
Pasangan tersebut, asal Rhondda Cynon Taf, Wales, juga diperintahkan untuk membayar kompensasi sebesar £100 (Rp2 juta) kepada masing-masing dari tiga saksi.
Seorang juru bicara easyJet berkata: “Kami dapat mengonfirmasi bahwa penerbangan ke Bristol ini disambut oleh polisi saat tiba, karena perilaku dua penumpang di dalamnya.”
(ind/bbs)