Senin, 2 Desember 2024

Gerakan ‘6B’ di Korsel, saat Wanita Ogah Seks-Interaksi dengan Pria

Jakarta – Ramai soal gerakan 6B wanita Korea Selatan. Kondisi ini dikaitkan dengan tren perempuan yang mulai memilih tidak berinteraksi sama sekali dengan kelompok pria.

Misalnya, dalam media sosial, tidak sedikit yang kemudian menghapus komentar pria di sejumlah foto atau interaksi lain. Mereka fokus berkomunikasi hanya dengan sesama wanita.

Gerakan ini bermula dari 4b yakni bihon, bichulsan, biyeonae, dan bisekeu, yang artinya tidak berhubungan seks, tidak melahirkan, tidak berkencan, dan tidak menikah dengan pria. Sementara 6b menggambarkan, hubungan wanita dengan pria di Korsel seolah benar-benar terputus.

Muncul dari sejumlah kelompok feminis di media sosial pada 2019, mereka menyerukan agar para wanita bisa bebas dari penindasan seksual, sosial, fisik, dan psikologis.

Seperti gerakan feminis digital Korea Selatan lain, satu aspek penting dari gerakan 4B semula menekankan para anggotanya sering sebagai ‘perempuan anonim’.

Dalam pengertian ini, gerakan beroperasi sebagai forum daring bagi para perempuan untuk berdiskusi secara bebas tentang cara menjalani dan membayangkan hidup tanpa laki-laki. Mereka juga menciptakan rasa solidaritas di antara para perempuan, dengan memberi mereka platform untuk mengungkapkan kekesalan dan kekhawatiran mereka tentang hidup di lingkungan dengan pandangan tradisional atau masa lampau.

Seberapa luas penyebarannya?

Munculnya gerakan ini mungkin terbilang ekstrem bagi sejumlah kelompok. Namun, kehadirannya bukan tanpa alasan.

“Gaya hidup tersebut mungkin terdengar ekstrem, tetapi insiden kekerasan pasangan di negara tersebut tinggi,” kata pakar gender Coffey dari The Independent.

Dalam survei 2016, kekerasan pasangan intim di Korsel tercatat sebanyak 41,5 persen, angkanya lebih tinggi dibandingkan rata-rata global 30 persen.

Belum lagi, kesenjangan upah berdasarkan gender di Korea Selatan, menjadi yang terburuk di antara para negara maju. Perempuan memperoleh penghasilan 31 persen lebih rendah daripada laki-laki, hampir tiga kali lipat dari rata-rata 11,6 persen di negara-negara yang sebanding.

Perempuan di Korea Selatan juga kerap diharapkan tunduk kepada ayah mereka dan mematuhi standar kecantikan yang ketat. Dalam pandangan pengikut 4B, laki-laki Korea Selatan dalam budaya mereka secara keseluruhan sangat patriarki, sering kali sangat misoginis.

Pada tingkat ini, PBB memperkirakan populasi Korea Selatan yang berjumlah 51 juta jiwa akan berkurang setengahnya pada akhir abad ini. Untuk mengatasi krisis demografi ini, Modern Diplomacy melaporkan bagaimana pemerintah telah menginvestasikan lebih dari US$200 miliar dalam 16 tahun terakhir terkait program-program yang mendukung lembaga-lembaga patriarki tradisional, seperti keluarga melalui subsidi pengasuhan anak.

Hipotek berbunga rendah untuk pasangan yang baru menikah, dan cuti hamil serta cuti ayah diperpanjang. Namun, upaya-upaya ini masih gagal membuahkan hasil yang diinginkan, wanita Korea Selatan semakin menjauhkan diri dari pernikahan atau keinginan untuk menjadi ibu.

Meskipun 4B mungkin tampak ekstrem bagi banyak orang, gerakan itu telah memanfaatkan gerakan selibat yang berkembang di seluruh dunia. Di AS, tren “boyssober” telah membuat para wanita muda menghindari kencan, sementara banyak penelitian menunjukkan secara global semakin banyak orang muda tampaknya dengan senang hati, memilih untuk tidak berhubungan seks.

(ind/dtc)

Hot this week

Hasil MotoGP Mandalika 2024: Martin Menang, Marc Marquez Out!

Lombok Tengah - Jorge Martin berhasil memenangkan balapan utama...

Waspada Hipertensi, Ini Batas Konsumsi Garam per Hari

Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit...

Batam Terancam Tsunami Besar? Ini Kata BMKG

Batam - Pesan berantai tersebar di grup-grup WhatsApp warga...

Adik Prabowo Bangun Pabrik di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Batam - PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan milik...

Dilanda Resesi Seks, Orang China Rela Bayar Segini

Jakarta - China dilanda resesi seks. Saking banyak yang...

Topik

Prabowo Umumkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000 Per Hari

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran untuk program...

Negara NATO Ini Akui Rusia Menang Perang

Warsawa - Polandia, salah satu negara NATO pendukung Kyiv,...

Marc Marquez Berambisi Bawa Ducati Berjaya di MotoGP 2025: Saya Harus Juara!

Jakarta - Marc Marquez tegaskan ambisi besar bawa Ducati...

Eks Menhan Akui Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza

Tel Aviv - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Moshe...

Intelijen Rusia Bongkar Rencana Barat Bawa 100 Ribu Tentara ke Ukraina

Moskow - Barat pada dasarnya berencana menduduki Ukraina dan...

Lacak Pasangan Selingkuh di WhatsApp, Begini Caranya

Jakarta - Jika penasaran dengan aktivitas pasangan di WhatsApp,...

Prabowo Sahkan Upah Minimum Naik 6,5 Persen

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rata-rata kenaikan upah...

Siapa Dijagokan Juara MotoGP 2025, Ini Prediksinya

Jakarta - Siapa yang dijagokan sebagai juara di ajang...
spot_img

Artikel terkait

Popular Categories

spot_imgspot_img