Moskow – Posisi Kurakhovo makin genting, pasukan Rusia bergerak cepat untuk merebut benteng kuat di sebelah barat oblast Donetsk tersebut.
Majalah asal Amerika Serikat Newsweek memberitakan prajurit Vladimir Putin terus bergerak maju hingga 65 kilometer dan telah mengepung Kurakhovo.
Pakar intelijen dari Black Bird Group Findlandia, Emil Kastehjelmi mengatakan, Rusia memanfaatkan celah pertahanan Ukraina.
“Ini merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Ukraina, karena gerakan cepat seperti itu biasanya tidak terlihat,” kata Kastehjelmi.
Apabila kota itu jatuh, jelasnya, Ukraina akan mengalami rugi besar. Pasalnya di kota tersebut menjadi salah satu pos pengiriman logistik militer Ukraina.
Peperangan memperebutkan Kurakhovka dengan akses ke waduk di wilayah Kurakhovo akan memberi Rusia awal yang baik dalam melakukan operasi selanjutnya.
Ia memperkirakan, setelah Kurakhovo, pasukan Kremlin akan mengincar Pokrovsk, yang menjadi pusat logistik Donetsk.
“Mungkin ada ambisi untuk mengepung Kurakhovo, yang merupakan kota yang dijaga ketat,” kata Kastehjelmi.
Dikutip dari Ukrinform pada Selasa (5/11/2024), sektor Kurakhovo menjadi lokasi peperangan paling panas.
Sebanyak 51 serangan musuh tercatat di dekat Vovchenka, Illinka, Kreminna Balka, Novoselydivka, Novodmytrivka, Hostre, Maksymivka, Antonivka, Dalnie, Katerynivka, dan Yelyzavetivka.
Ditambahkan, Rusia telah memusatkan upaya di dekat Kreminna Balka, tempat mereka telah melancarkan 19 serangan, sembilan di antaranya masih berlangsung.
Sementara, pasukan Vladimir Putin juga telah membangun pertahanan di Pokrovsk. Meski jumlahnya diperkirakan belum banyak, pasukan Rusia telah berani menyerang posisi pasukan Ukraina.
Dalam 24 jam, Moskow telah melakukan 11 kali upaya untuk mendorong pasukan Ukraina dari posisi mereka, dengan pertempuran terus berlanjut di dekat Promin, Lysivka, Selydove, Yuriivka, dan Vyshneve.
Mereka dibantu dengan angkatan udara Rusia menyerang permukiman Kalynove dengan bom berpemandu dan rudal.
(ind)