Zhuhai – Seorang pria menabrakkan mobilnya secara brutal ke kerumunan pejalan kaki di Stadion Kota Zhuhai, China, Senin malam, 11 November 2024 waktu setempat. Kejadian itu membuat 35 orang tewas, menjadi peristiwa terburuk di kota tersebut.
Dalam laporan yang dirilis itu, investigasi awal menunjukkan bahwa penabrakan itu dilakukan seseorang bernama keluarga Fan. Ia berusia 62 tahun.
Lalu bagaimana kronologinya? Apa motifnya?
Mengutip AFP, Rabu (13/11/2024), kepolisian China membeberkan bagaimana awalnya Fan mengendarai SUV kecil melewati gerbang stadion olahraga itu. Ia yang memaksa masuk ke pusat olah raga tersebut.
“Seorang pria berusia 62 tahun bermarga Fan mengendarai SUV kecilnya melewati gerbang dan memaksa masuk ke pusat olahraga kota. Ia menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di jalan-jalan dalam kota,” tulis laporan Kepolisian Zhuhai dikutip pula oleh Channel News Asia (CNA).
Dari penjelasan yang sama, dikatakan bahwa aksi brutal ini dipicu ketidakpuasannya dengan pembagian harta setelah perceraian. Namun tak ada detil lain soal itu.
Laporan CNN International menyebutkan bahwa ada lebih dari 40 orang terluka. Mereka kini dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, sebuah rekaman beredar dari insiden tersebut. Ditunjukkan bagaimana orang-orang tergeletak tak bergerak di tanah sedangkan yang lain terlihat panik berusaha menyadarkan orang-orang yang pingsan.
Seorang saksi mata bermarga Chen mengatakan kepada majalah berita China Caixin bahwa merupakan hal yang umum bagi beberapa kelompok untuk berjalan kaki setiap hari di lintasan khusus di sekitar stadion. Chen menyebutkan baru saja menyelesaikan putaran ketiganya pada hari Senin ketika sebuah mobil tiba-tiba melaju kencang ke arah mereka dan menabrak ‘banyak orang’.
“Saya melompat ke samping dan selamat,” katanya.
Saksi mata lain yang bermarga Liu memberi tahu Caixin bahwa mobil itu ‘meluncur berputar-putar’. Ini membuat orang-orang berhamburan berlarian.
“Orang-orang terluka di semua area lintasan lari, timur, selatan, barat, dan utara,” katanya.
Sementara itu, video yang menggambarkan kejadian tersebut saat ini telah dihapus dari media sosial. Wartawan dan warga juga tidak diizinkan mengambil gambar dalam proses olah TKP yang dilakukan polisi.
Walau begitu, insiden ini tetap mendapatkan simpati warga yang besar. Di pintu masuk lain stadion, lilin-lilin menyala di tugu peringatan sementara tempat orang-orang mengirim bunga secara daring.
“Zhuhai seharusnya menjadi kota teraman, tidak ada yang seperti ini pernah terjadi di sini dalam beberapa dekade terakhir,” kata seorang penduduk kepada AFP lagi.
Presiden China Xi Jinping telah mendesak ‘upaya habis-habisan’ untuk merawat yang terluka. Ia juga menuntut pelaku aksi mematikan ini dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Setelah kejadian, kepolisian di China selatan menahan seorang pria berusia 62 tahun, pengemudi mobil yang menabrak sejumlah orang di pusat olahraga terbuka di Zhuhai.
Insiden tabrak lari ini terjadi pada Senin (11/11/2024) sekitar pukul 20.00 waktu setempat di Zhuhai Sports Center di Provinsi Guangdong, China. Menurut pernyataan kepolisian, pengemudi menabrak banyak pejalan kaki lalu melarikan diri sebelum akhirnya ditahan.
Media pemerintah melaporkan bahwa para korban langsung dibawa ke empat rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Salah satu rumah sakit menerima lebih dari 20 korban.
Insiden ini terjadi sehari sebelum pameran udara sipil dan militer terbesar di China, yang berlangsung dari 12 hingga 17 November di Zhuhai. Rekaman video yang beredar menunjukkan pemandangan pascakejadian, di mana banyak korban tergeletak di sekitar lintasan lari dengan sepatu berserakan di sekitar mereka.
Menurut laporan media lokal, Caixin, kendaraan yang terlibat adalah SUV yang menabrak beberapa kelompok olahraga, mengenai puluhan orang yang sedang berjalan kaki untuk berolahraga.
Banyak dari korban berusia paruh baya dan lanjut usia, namun terdapat pula remaja dan anak-anak di antara mereka. Seorang saksi mata bermarga Liu mengatakan bahwa “kendaraan tersebut menabrak dari berbagai sisi lintasan di lapangan olahraga, meliputi bagian timur, selatan, barat, dan utara.”
Zhuhai Sports Center, yang memiliki lintasan olahraga terbuka, dikenal sebagai lokasi rutin warga setempat untuk berolahraga. Setelah insiden ini, pihak pengelola mengumumkan bahwa pusat olahraga tersebut akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Meskipun China yang berpenduduk 1,4 miliar ini umumnya memiliki tingkat kejahatan kekerasan yang rendah, beberapa bulan terakhir menyaksikan serangkaian serangan yang menargetkan masyarakat umum.
Pada Oktober lalu, seorang pria berusia 50 tahun ditangkap setelah melakukan serangan dengan senjata tajam di dekat sekolah dasar di Beijing yang melukai lima orang, termasuk tiga anak-anak.
Pada September, serangan dengan pisau di sebuah supermarket pinggiran kota Shanghai menewaskan tiga orang dan melukai 15 lainnya. Di bulan yang sama, sebuah bus menabrak kerumunan siswa dan orang tua di luar sekolah di Kota Tai’an, Shandong, menewaskan 11 orang dan melukai 13 lainnya.
(ind/cnbc)