Kamis, 21 November 2024

Mengapa Anak Perempuan yang “Fatherless” Sering Bertemu Pria yang Salah?

Jakarta – Fenomena fatherless bisa berdampak pada kehidupan percintaan anak perempuan. Fatherless adalah kondisi ketika anak tidak mendapatkan peran ayah dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikologis.

Hal ini membuat sebagian anak perempuan yang fatherless, kerap kali menjalin hubungan dengan pasangan yang salah dan terjebak toxic relationship.

Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Menjawab pertanyaan tersebut, Founder Fatherman sekaligus praktisi parenting Islamic Ustadz Bendri mengungkap, bahwa perempuan fatherless tidak memiliki acuan figur laki-laki yang baik dari sang ayah.

“Salah satu alasan kenapa ada perempuan yang mendapatkan figur lelaki yang salah, karena dia tidak punya patokan lelaki yang baik dari sang ayah,” jelas Bendri dalam Podcast Kompas Lifestyle, Ruang Keluarga yang bertajuk ‘Fatherless Bikin Anak Mudah Jatuh Cinta pada Orang yang Salah’, Rabu (13/11/2024).

Ia menilai, kondisi ini bisa menjadi jebakan hidup bagi anak perempuan yang fatherless, terutama jika kondisinya sang ayah ada secara fisik, tapi sering bersikap kasar saat di rumah.

Kondisi tersebut akhirnya membuat anak perempuan tidak paham, bagaimana kriteria laki-laki yang baik. Alhasil, dirinya sering menormalisasi perlakuan yang kasar atau tidak baik dari pasangannya.

“Ini adalah life trap, kondisi di mana kita tidak punya referensi tentang sosok laki-laki yang baik, sehingga merasa lelaki yang cuek, kasar itu adalah sudah sewajarnya,” ujarnya.

Jebakan hidup ini akan membuat perempuan merasa canggung, ketika bertemu dengan sosok pria yang baik dan tulus, karena dirinya tidak terbiasa menerima dan melihat perlakuan baik dari pria.

“Alhasil kalau ketemu (pria) yang baik, biasanya dibilang ‘kamu terlalu baik untuk aku’, padahal bahasa sederhananya itu memang dia enggak biasa ketemu laki-laki baik, karena bapaknya tidak seperti itu,” tuturnya.

Oleh sebab itu, anak perempuan yang fatherless akhirnya tanpa disadari sering berujung ke dalam hubungan percintaan yang tidak sehat atau toxic relationship, karena terjebak kebiasaan yang sudah lama.

Itulah mengapa, sangat penting bagi para ayah untuk hadir menjadi figur suami sekaligus ayah yang baik di dalam keluarga, agar anak perempuan memiliki referensi yang baik dalam memilih pasangan.

(ind/kompas)

Hot this week

Hasil MotoGP Mandalika 2024: Martin Menang, Marc Marquez Out!

Lombok Tengah - Jorge Martin berhasil memenangkan balapan utama...

Waspada Hipertensi, Ini Batas Konsumsi Garam per Hari

Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit...

Batam Terancam Tsunami Besar? Ini Kata BMKG

Batam - Pesan berantai tersebar di grup-grup WhatsApp warga...

Adik Prabowo Bangun Pabrik di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Batam - PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan milik...

Dilanda Resesi Seks, Orang China Rela Bayar Segini

Jakarta - China dilanda resesi seks. Saking banyak yang...

Topik

Kisah Mary Jane, Terpidana Mati Narkoba Bebas

Jakarta - Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina,...

MotoGP 2025 Resmi Dimulai, Martin-Marquez Pakai Seragam Baru

Jakarta - Rangkaian MotoGP 2025 resmi dimulai dengan sesi...

Indonesia Vs Arab Saudi, Tim Garuda Optimis Mampu Jinakkan Elang Hijau

Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi laga penting melawan...

Berlaku 1 Januari 2025, PPN 12% Bikin Beban Hidup Rakyat Makin Berat!

Jakarta - Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik dari...

64.751 Pekerja Kena PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat jumlah tenaga kerja...

5 Rekor Jorge Martin Setelah Juara Dunia MotoGP 2024

Catalunya - Ada 5 rekor yang berhasil dipecahkan Jorge...

Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024

Catalunya - Jorge Martin keluar sebagai juara dunia MotoGP...

Mike Tyson Siap Tarung Lawan Jake Paul, Tak Ada Kata Kalah!

Texas - Mantan juara tinju kelas berat Mike Tyson...
spot_img

Artikel terkait

Popular Categories

spot_imgspot_img