Minggu, 19 Januari 2025

Negara NATO Ini Akui Rusia Menang Perang

Warsawa – Polandia, salah satu negara NATO pendukung Kyiv, mengakui Rusia telah memenangkan perang melawan Ukraina. Pengakuan itu disampaikan Biro Keamanan Nasional (BBN) Polandia Jacek Siewiera.

Dia sekarang mengandalkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencegah kekalahan “dunia Barat”.

Pernyataan Siewiera disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Radio ZET pada hari Kamis. “Inisiatif tersebut tidak diragukan lagi ada di pihak Rusia,” katanya.

“Jika kita mendefinisikan kemenangan sebagai jumlah wilayah yang diperoleh, maka Rusia pasti memenangkan perang ini,” paparnya.

Meskipun Ukraina mengalami kemunduran di medan perang, Siewiera tidak yakin bahwa sudah saatnya bagi negara-negara NATO untuk mengerahkan pasukan mereka ke Kyiv.

Sebaliknya, kata dia, AS dan sekutunya harus terus mengirimkan bantuan militer, mencoba merugikan ekonomi Rusia dengan pembatasan perdagangan, dan melobi China untuk bergabung dengan pihak Barat.

Stasiun radio tersebut mencatat bahwa pendapat Siewiera diamini oleh para pendengarnya, karena hanya 16% dari mereka yang berpartisipasi dalam jajak pendapat daring yang mendukung penempatan pasukan NATO di Ukraina.

Mengomentari kemungkinan hasil perang, kepala BBN itu mengakui bahwa Moskow saat ini memiliki sedikit alasan untuk menarik kembali tujuannya demi resolusi yang dinegosiasikan. Siewiera berharap Trump dapat mengubahnya setelah menjabat pada bulan Januari.

“Saya yakin bahwa orang-orang di lingkaran presiden terpilih teguh dalam keyakinan mereka bahwa konflik tidak dapat berakhir dengan kekalahan dunia Barat,” katanya.

Moskow menganggap perang Ukraina sebagai perang proksi yang digerakkan AS terhadap Rusia, yang telah meningkat menjadi konfrontasi global secara de facto, setelah negara-negara Barat mengizinkan Kyiv untuk melancarkan serangan jarak jauh jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata pasokan Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan militer Ukraina tidak mampu menembakkan sistem senjata jarak jauh tersebut tanpa keterlibatan langsung dari pendukung asingnya. Oleh karena itu, lanjut Putin, Moskow berhak untuk menyerang target militer di dalam negara donor senjata, jika militernya menganggap perlu.

(ind/sindo)

Hot this week

Hasil MotoGP Mandalika 2024: Martin Menang, Marc Marquez Out!

Lombok Tengah - Jorge Martin berhasil memenangkan balapan utama...

Waspada Hipertensi, Ini Batas Konsumsi Garam per Hari

Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit...

Batam Terancam Tsunami Besar? Ini Kata BMKG

Batam - Pesan berantai tersebar di grup-grup WhatsApp warga...

Adik Prabowo Bangun Pabrik di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Batam - PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan milik...

Dilanda Resesi Seks, Orang China Rela Bayar Segini

Jakarta - China dilanda resesi seks. Saking banyak yang...

Topik

Usai Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Jakarta - Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah mengundurkan...

Biaya Perpanjang SIM Disebut Bebani Masyarakat, Segini Tarifnya

Jakarta - Biaya perpanjangan SIM disorot anggota DPR karena...

Arab Saudi Akan Gelar Konferensi Pembentukan Negara Palestina

Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa ia...

Ini 5 Pimpinan KPK yang Ditetapkan DPR, Setyo Budiyanto Jadi Ketua

Jakarta - DPR resmi mengesahkan lima pimpinan KPK periode...

Singapura Dihantui ‘Pornografi Deepfake’, Banyak Remaja Perempuan Jadi Korban

Jakarta - Kasus pornografi deepfake mulai menghantui Singapura, utamanya...

Prabowo Umumkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000 Per Hari

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran untuk program...

Marc Marquez Berambisi Bawa Ducati Berjaya di MotoGP 2025: Saya Harus Juara!

Jakarta - Marc Marquez tegaskan ambisi besar bawa Ducati...

Eks Menhan Akui Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza

Tel Aviv - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Moshe...
spot_img

Artikel terkait

Popular Categories

spot_imgspot_img