Batam – PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan milik adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, baru saja memulai pembangunan pabrik pengolahan timah di Batam, Kepulauan Riau. PT Solder Tin Andalan Indonesia atau Stania merupakan anak usaha Grup Arsari. Di perusahaan tersebut, Hashim menjabat sebagai komisaris utama.
Dikutip dari Antara, Sabtu (11/5/2024), Hashim mengklaim, pembangunan pabrik pengolahan timah di Batam tersebut untuk mendukung program pemerintah dalam hilirisasi timah.
Menurut Hashim, kehadiran PT Solder Tin Andalan Indonesia merupakan wujud komitmen mendukung pemerintah dalam program hilirisasi mineral timah dengan tujuan meningkatkan nilai tambah komoditas dan memperkuat infrastruktur industri dalam negeri.
Lanjut dia, kehadiran pabrik tersebut juga akan meningkatkan peluang usaha di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. “Saya kira seperti yang diketahui media, program hilirisasi sudah dimulai sejak lama dan memang merupakan program inti pemerintahan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) dan Pak Ma’ruf Amin (Wakil Presiden),” ujarnya saat upacara peletakan batu pertama.
Hashim menyebut, PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk mulai dari kawat solder hingga pasta solder. Dengan sistem produksi rendah emisi karbon yang memanfaatkan bahan baku batangan timah yang juga akan diproduksi menggunakan sistem rendah karbon Arsari Tambang, PT Solder Tin Andalan Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu penyedia produk solder terkemuka di dunia dan mendukung industrialisasi di Indonesia.
“Kalau dipakai untuk alat-alat elektronik, misalnya mobil listrik, telepon seluler, televisi, jadi lebih bagus untuk radio. Semua barang elektronik perlu solder timah,” jelas Hashim.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia Aryo Djojohadikusumo menginformasikan perseroan menargetkan omzet hingga Rp 1,2 triliun per tahun.
Sementara untuk investasi awal pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp 100 miliar. “Pasar yang mungkin bisa kami peroleh mungkin bisa mencapai 16 ribu ton solder per tahun dengan omzet Rp 1,2 triliun. Ini target kami ketika perusahaan ini sudah mulai beroperasi di Kota Batam (Kepulauan Riau),” ujarnya.
Ia mencatat, saat ini timah asal Indonesia banyak diekspor ke negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa, dan China. (kompas)