Manado – Di balik tragedi kebakaran kapal KM Barcelona 5 yang menghebohkan perairan Talise, Minahasa Utara, pada Minggu siang, tersimpan sebuah kisah menyentuh yang viral di media sosial.
Seorang penumpang bernama Abdul Rahman Agu bukan hanya berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, tapi juga menyelamatkan seorang balita dan ibunya yang terombang-ambing kelelahan di laut.
Abdul Rahman mengenang momen mengerikan itu. Ia bersama tiga rekannya melihat asap mengepul dari ruangan kelas di Dek 3. “Kami lihat asap keluar dari ruangan kelas Dek 3. Penumpang mulai panik. Saya coba tenangkan mereka. Tapi karena api makin besar, saya langsung cari pelampung dan lompat ke laut,” ujar Abdul dikutip tvOne.
Saat mengambang di laut, Abdul melihat seorang ibu bersama anak kecil yang sudah kelelahan dan hampir tak berdaya. Tanpa ragu, ia berenang ke arah mereka.
“Saya langsung pergi ke arah ibu itu. Dia bawa anak kecil. Ibu bilang sudah nggak mampu, sudah lelah. Jadi saya langsung ambil anaknya,” kata Abdul.
“Saya tidak kenal dengan anak itu, ibunya juga tidak kenal. Tapi saya lihat dan langsung tergerak,” sambungnya.
Dalam video live Facebook-nya, Abdul Rahman terlihat menyelamatkan seorang anak kecil yang dititipkan seorang ibu kepadanya, di tengah kobaran api dan kepanikan penumpang lain yang melompat ke laut.
KM Gregorius Barcelona VA diketahui sedang berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Pelabuhan Manado, Minggu (20/7/2025), saat insiden terjadi di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Api dilaporkan mulai terlihat dari bagian belakang kapal, diduga dari kamar penumpang nomor 33.
Ratusan penumpang berada di atas kapal saat kebakaran terjadi. Banyak di antaranya melompat ke laut menggunakan pelampung, berharap bantuan segera datang.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polairud, hingga nelayan lokal dikerahkan untuk mengevakuasi korban, baik ke Pulau Gangga maupun langsung ke Manado.
Namun di tengah situasi genting itu, sosok Abdul Rahman Agu, yang akrab disapa “Mamay”, menjadi pahlawan.
Ia terekam dalam video sambil memeluk dan menenangkan anak kecil yang ketakutan, dengan suara bergetar menahan tangis dan lelah:
“Jangan nangis, adek aman, jangan takut… Ya Allah, minta tolong kasihan, torang ada di laut ini.”
Aksi heroik Abdul Rahman ini langsung menyentuh hati netizen. Bahkan disebut-sebut sebagai simbol kemanusiaan di tengah musibah.
Video live-nya yang viral pun ikut memudahkan tim SAR menemukan titik penyebaran korban di laut.
Selain menyelamatkan anak kecil, Abdul juga membantu korban lain yang kelelahan, termasuk seorang ibu hamil.
Ia mengaku lelah, namun tetap memilih bertahan bersama para korban sambil menunggu perahu penyelamat mendekat.
“Seorang ibu titip anaknya ke saya karena dia sudah tidak kuat. Saya tidak mungkin biarkan anak itu sendiri, jadi saya peluk dan tenangkan dia,” ungkap Abdul dalam wawancara singkat dengan media lokal.
Momen itu terekam dan beredar luas di media sosial, membuat banyak netizen terharu sekaligus kagum atas keberanian Abdul.
Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, menyatakan bahwa sebanyak 568 penumpang dinyatakan selamat, sementara tiga orang dipastikan meninggal dunia.
“Jumlah korban selamat ini merupakan data yang masuk ke kami di Posko Basarnas Pelabuhan Munte,” kata Nuriadin di Pelabuhan Munte, Minahasa Utara, Senin 21 Juli 2025 dikutip Antara.
Korban meninggal yang telah teridentifikasi yaitu: Juliana Gumolung, Asna Lapai, dan Zakarias Tindigulangi. Ketiganya merupakan warga Kabupaten Kepulauan Talaud.
Namun, pihak Basarnas juga menerima informasi bahwa total korban meninggal mencapai lima orang, tetapi dua nama lainnya masih dalam proses konfirmasi lebih lanjut.
KM Barcelona 5 yang tengah berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado dilaporkan terbakar pada Minggu siang pukul 14.00 WITA. Api diduga berasal dari area dek 3.
Saat asap mulai membumbung, penumpang mulai panik.
Upaya penyelamatan dilakukan secara masif oleh warga sekitar kepulauan, Basarnas Bakamla TNI AL dan TNI AD, Polda Sulut dan Dinas Perhubungan.
Para korban sempat dievakuasi ke permukiman warga di Pulau Gangga II, pulau berpenghuni terdekat dari lokasi kebakaran. Setelah itu, mereka dibawa ke Manado dan dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
(wan/bbs)