Close Menu
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025

Luar Biasa, Segini Jumlah Penerbangan Jemaah Haji Dunia ke Arab Saudi

4 Juni 2025

Penumpang Pesawat Ini Bawa 44 Ular Berbisa Asal Indonesia

3 Juni 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Jumat, 13 Juni 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
POJOKMETRO
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global
POJOKMETRO
Home»Headline»Media Israel Mengulas Fenomena Bunuh Diri Tentara IDF: Bak Jerami yang Mematahkan Punggung Unta
Headline

Media Israel Mengulas Fenomena Bunuh Diri Tentara IDF: Bak Jerami yang Mematahkan Punggung Unta

IndrawanBy Indrawan13 Mei 2024Tidak ada komentar
Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Copy Link
Tentara IDF banyak mengalami depresi dan bunuh diri. (ist/net)
Tentara IDF banyak mengalami depresi dan bunuh diri. (ist/net)
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Gaza – Surat kabar Israel “Haaretz” mencoba menjelaskan fenomena bunuh diri yang terjadi pada 10 perwira dan tentara tentara pendudukan Israel (IDF) sejak serangan banjir Al-Aqsa.

Laporan mendalam itu mengungkapkan, masalah yang mendera para pelaku bunuh diri di kalangan tentara IDF terlacak oleh percakapan dengan kerabat serta analisis dari profesional.

Dari sejumlah variabel tersebut, liputan investigatif mengungkap kalau apa yang dilihat para pelaku bunuh diri di lokasi pertempuran telah “menghancurkan jiwa mereka”.

Bahwa secara umum, kondisi psikologis tentara IDF yang bertugas berada dalam kondisi yang rentan, mengingat apa yang mereka saksikan di medang perang.

Bahkan, setiap panggilan tugas ke Gaza, bisa menjadi sebuah beban berat yang diistilahkan dengan kalimat, seperti jerami yang mematahkan punggung unta, sepele tapi punya dampak sangat besar.

Perwira IDF Pun Rentan

Dalam laporannya yang panjang, surat kabar tersebut memberikan gambaran seperti apa lokasi serangan Banjir Al Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023.

Laporan itu mendeskripsikan dengan menulis:

“Matahari terbit pada hari itu di kibbutzim dekat Gaza, dan semuanya terlihat dengan mata telanjang: rumah-rumah yang terbakar , gambar rusak, pakaian, benda, dan semua tanda kehidupan.”

Pasca-serangan Hamas, ribuan tentara dan perwira yang berjalan di koridor, di antara semak-semak dan alun-alun, masih berusaha mencari lokasi jenazah dan sisa-sisa yang belum ditemukan, serta memastikan apakah ada pejuang yang berafiliasi dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di sana.

Salah satu tentara bersembunyi di kandang sapi, dan satu lagi keluar dari perumahan pekerja migran.

Terkadang terdengar teriakan dan jeritan. Seorang tentara memasuki sebuah rumah di kibbutz, dan kemudian terdengar suara tembakan. Yang lain bunuh diri di mobilnya.

Namun kemudian, pada pukul satu siang, suara tembakan dari sebuah rumah memecah kesunyian sebuah kibbutz.

Para tentara bergegas menuju rumah tersebut karena takut akan kehadiran pejuang Hamas. Mungkin mereka akan menemukan “korban”, atau mungkin sebaliknya.

Ternyata dia dibunuh oleh friendly fire (tembakan yang dilepaskan oleh teman sendiri).

Sebaliknya, di tanah mereka menemukan “Yotam” (bukan nama sebenarnya), yang bunuh diri; Mereka menyatakan kematiannya di tempat karena terbunuh oleh friendly fire.

Rekan-rekannya tidak mengetahui alasan sebenarnya selama beberapa hari. Penyebab kematiannya masih menjadi misteri, seolah-olah telah diblokir oleh sensor.”

Hanya beberapa minggu kemudian, Haaretz mengetahui bahwa penyelidikan awal militer IDF mengkonfirmasi kalau Yotam telah melakukan bunuh diri.

Yotam bukan satu-satunya orang berseragam yang bunuh diri pada hari-hari awal perang, sebelum invasi darat Israel ke Gaza.

Daftar tersebut, yang tidak diungkapkan oleh pihak militer, mencakup beberapa tentara, termasuk dua perwira, dengan pangkat mayor dan letnan kolonel.

Beberapa di antaranya bunuh diri pada jam-jam pertama pertempuran, ketika pertempuran masih berkecamuk di sekitar Gaza.

Surat kabar tersebut mengutip Profesor Yossi Levy Belz, kepala Pusat Studi Bunuh Diri dan Sakit Mental di Pusat Akademi Rubin, yang mengatakan kalau fenomena insiden bunuh diri di kalangan IDF ini sangat mengejutkan mereka.

“Kami biasanya tidak terbiasa (pada kasus) bunuh diri saat peperangan berlangsung, (lazimnya) terjadi ketika pertempuran mereda, terutama di antara orang-orang yang menderita “gangguan stres pasca-trauma, yang bangun setiap pagi dengan pemandangan, suara, dan rasa bersalah, bahkan setelah perang usai.”

Kepala Direktorat Urusan Angkatan Darat Israel mengumumkan kalau IDF, untuk pertama kalinya, akan mengakui tentara yang tewas karena “keadaan pribadi” sebagai korban dalam perang, dan menambahkan: “Kasus yang jarang terjadi ini mungkin menunjukkan betapa parahnya perang tersebut, tentang apa yang terjadi di Gaza selama jam-jam tersebut, dan dampaknya terhadap situasi tersebut.”

Laporan tersebut menjelaskan bahwa para profesional di bidang penanganan kasus bunuh diri mengatakan: “Secara umum, sebagian besar tentara yang melakukan bunuh diri masih sangat muda, dalam pelatihan dasar, atau pada tahun pertama dinas.”

Mengenai motif langsung bunuh diri, surat kabar tersebut melaporkan percakapan dari kerabat pelaku bom bunuh diri dan rekan-rekan mereka yang mengungkapkan bahwa beberapa tentara yang bunuh diri mengalami kesulitan psikologis dalam menghadapi apa yang mereka lihat.

Bau Mayat

Salah satu tentara berkata tentang rekannya yang bunuh diri bahwa dia terus mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa melupakan bau mayat yang berserakan dimana-mana, dan dia tidak bisa tidur.

Seorang petugas ingat bahwa seorang tentara yang melakukan bunuh diri tidak dapat tidur di malam hari dan terganggu oleh suara apa pun, meskipun suaranya pelan.

Profesor Levi Belz menjelaskan, panggilan untuk bertugas begitu masif sehingga sangat mungkin bahwa beberapa tentara cadangan yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri sebelum banjir Al-Aqsa menyaksikan gambar-gambar yang bagi mereka menjadi pemicu untuk bunuh diri.

“Ini seperti jerami yang mematahkan punggung unta (menggambarkan suatu tindakan kecil atau rutin yang menimbulkan reaksi besar dan tiba-tiba yang tidak bisa dikendalikan),” katanya. (tribunnews)

perang gaza tentara idf depresi
Indrawan
  • Website

Related Posts

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025

Luar Biasa, Segini Jumlah Penerbangan Jemaah Haji Dunia ke Arab Saudi

4 Juni 2025

Pelatih China: Kami ke Indonesia untuk Menang!

3 Juni 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Top Posts

Dulu Office Boy, Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya Malaysia dan Dirikan Hotel Shangri-La

16 Mei 20257

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 20255

Wah! TNI AL Tangkap Kapal Bawa 1,9 Ton Narkoba di Perairan Kepri

18 Mei 20255

Catat! Segini Batasan Minum Kopi Biar Tak Bikin Ginjal Rusak

18 Mei 20255
Don't Miss
Global

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

By Indrawan4 Juni 20250

POJOKMETRO, Seoul – Korea Selatan resmi mempunyai presiden baru. Lee Jae-myung resmi dilantik sebagai presiden…

Luar Biasa, Segini Jumlah Penerbangan Jemaah Haji Dunia ke Arab Saudi

4 Juni 2025

Penumpang Pesawat Ini Bawa 44 Ular Berbisa Asal Indonesia

3 Juni 2025

Pelatih China: Kami ke Indonesia untuk Menang!

3 Juni 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Demo
Tentang Kami

Pojokmetro.com tampil dengan artikel yang kredibel dan update. Kami menyajikan informasi yang berguna bagi anda

Kami menerima partner di dunia digital

Facebook Instagram YouTube WhatsApp
Pilihan kami

Kisah Presiden Baru Korsel: Masa Kecil Miskin, Lengan Cacat saat Jadi Buruh

4 Juni 2025

Luar Biasa, Segini Jumlah Penerbangan Jemaah Haji Dunia ke Arab Saudi

4 Juni 2025

Penumpang Pesawat Ini Bawa 44 Ular Berbisa Asal Indonesia

3 Juni 2025
Terpopuler

Dulu Office Boy, Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya Malaysia dan Dirikan Hotel Shangri-La

16 Mei 2025

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 2025

Wah! TNI AL Tangkap Kapal Bawa 1,9 Ton Narkoba di Perairan Kepri

18 Mei 2025
Facebook Instagram YouTube WhatsApp
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Copyright @ 2025 pojokmetro.com. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.