Close Menu
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Selasa, 14 Oktober 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
POJOKMETRO
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global
POJOKMETRO
Home»Pilihan editor»Mengapa Anak Perempuan yang “Fatherless” Sering Bertemu Pria yang Salah?
Pilihan editor 2 Mins Read

Mengapa Anak Perempuan yang “Fatherless” Sering Bertemu Pria yang Salah?

IndrawanBy Indrawan18 November 2024
Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Copy Link
Ilustrasi anak dan ayah.
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Jakarta – Fenomena fatherless bisa berdampak pada kehidupan percintaan anak perempuan. Fatherless adalah kondisi ketika anak tidak mendapatkan peran ayah dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikologis.

Hal ini membuat sebagian anak perempuan yang fatherless, kerap kali menjalin hubungan dengan pasangan yang salah dan terjebak toxic relationship.

Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Menjawab pertanyaan tersebut, Founder Fatherman sekaligus praktisi parenting Islamic Ustadz Bendri mengungkap, bahwa perempuan fatherless tidak memiliki acuan figur laki-laki yang baik dari sang ayah.

“Salah satu alasan kenapa ada perempuan yang mendapatkan figur lelaki yang salah, karena dia tidak punya patokan lelaki yang baik dari sang ayah,” jelas Bendri dalam Podcast Kompas Lifestyle, Ruang Keluarga yang bertajuk ‘Fatherless Bikin Anak Mudah Jatuh Cinta pada Orang yang Salah’, Rabu (13/11/2024).

Ia menilai, kondisi ini bisa menjadi jebakan hidup bagi anak perempuan yang fatherless, terutama jika kondisinya sang ayah ada secara fisik, tapi sering bersikap kasar saat di rumah.

Kondisi tersebut akhirnya membuat anak perempuan tidak paham, bagaimana kriteria laki-laki yang baik. Alhasil, dirinya sering menormalisasi perlakuan yang kasar atau tidak baik dari pasangannya.

“Ini adalah life trap, kondisi di mana kita tidak punya referensi tentang sosok laki-laki yang baik, sehingga merasa lelaki yang cuek, kasar itu adalah sudah sewajarnya,” ujarnya.

Jebakan hidup ini akan membuat perempuan merasa canggung, ketika bertemu dengan sosok pria yang baik dan tulus, karena dirinya tidak terbiasa menerima dan melihat perlakuan baik dari pria.

“Alhasil kalau ketemu (pria) yang baik, biasanya dibilang ‘kamu terlalu baik untuk aku’, padahal bahasa sederhananya itu memang dia enggak biasa ketemu laki-laki baik, karena bapaknya tidak seperti itu,” tuturnya.

Oleh sebab itu, anak perempuan yang fatherless akhirnya tanpa disadari sering berujung ke dalam hubungan percintaan yang tidak sehat atau toxic relationship, karena terjebak kebiasaan yang sudah lama.

Itulah mengapa, sangat penting bagi para ayah untuk hadir menjadi figur suami sekaligus ayah yang baik di dalam keluarga, agar anak perempuan memiliki referensi yang baik dalam memilih pasangan.

(ind/kompas)

anak fatherless fenomena anak fatherless
Indrawan
  • Website

Related Posts

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 2025

Wajib Pajak Tak Perlu Lapor SPT Mulai 2025, Begini Caranya!

11 November 2024
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Top Posts

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 20253 Mins Read

Sejarah 4 Pulau Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 20256 Mins Read

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 20252 Mins Read

Dulu Office Boy, Kini Menjelma Jadi Orang Terkaya Malaysia dan Dirikan Hotel Shangri-La

16 Mei 20253 Mins Read
Don't Miss
Pilihan editor

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

By Faliruddin Lubis29 September 202520

ASAHAN– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Asahan (UNA) melaksanakan kegiatan pemberdayaan UMKM keripik…

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025

Remaja Bunuh Diri Usai Curhat ke ChatGPT: Alarm Keras bagi Pengguna

28 Agustus 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Demo
Tentang Kami

Pojokmetro.com tampil dengan artikel yang kredibel dan update. Kami menyajikan informasi yang berguna bagi anda

Kami menerima partner di dunia digital

Facebook Instagram YouTube WhatsApp
Pilihan kami

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025
Terpopuler

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Sejarah 4 Pulau Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 2025

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 2025
Copyright @ 2025 pojokmetro.com. All right reserved
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.