Close Menu
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Selasa, 2 Desember 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
POJOKMETRO
  • Home
  • Headline
  • Peristiwa
  • Politik
  • Tekno
  • Viral
  • Sport
  • Global
POJOKMETRO
Home»Headline»Presiden Korsel Frustrasi Angka Kelahiran ‘Anjlok’, Bakal Bentuk Kementerian Baru
Headline 2 Mins Read

Presiden Korsel Frustrasi Angka Kelahiran ‘Anjlok’, Bakal Bentuk Kementerian Baru

IndrawanBy Indrawan11 Mei 2024
Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Copy Link
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Jakarta – Krisis angka kelahiran merupakan salah satu isu darurat nasional di Korea Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berencana membentuk kementerian baru yang secara spesifik menangani permasalahan angka kelahiran rendah.

Dikutip dari CNN, Yoon Suk Yeol mengatakan dirinya akan bekerja sama dengan parlemen untuk membentuk Kementerian Penanggulangan Angka Kelahiran Rendah.

“Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan bangsa untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran yang dianggap sebagai darurat nasional,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Yoon Suk Yeol mengaku pemerintahannya telah gagal dalam meningkatkan kehidupan masyarakat. Dia berjanji akan menggunakan masa jabatannya selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan perekonomian serta mengatasi krisis angka kelahiran.

Untuk diketahui, Korea Selatan saat ini termasuk salah satu negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia. Pada 2023, angka kesuburan di Korea Selatan hanya sebesar 0,72. Padahal, sebuah negara membutuhkan tingkat kesuburan sebesar 2,1 untuk bisa mempertahankan populasi yang stabil.

Selain Korea Selatan, negara-negara lain di Asia Timur, seperti Jepang dan China, juga dihadapkan krisis populasi. Para ahli mengungkapkan alasan terjadinya pergeseran demografi adalah tuntutan budaya kerja, stagnasi upah, kenaikan biaya hidup, perubahan sikap terhadap budaya kerja dan kesetaraan gender, serta meningkatnya kekecewaan di kalangan generasi muda.

Namun terlepas dari faktor ekonomi yang berperan, mengeluarkan uang untuk mengatasi masalah tersebut terbukti tidak efektif. Pada 2022, Yoon mengaku bahwa pemerintah telah menggelontorkan lebih dari 200 miliar USD untuk meningkatkan populasi selama 16 tahun terakhir.

Adapun sejumlah inisiatif yang telah dilakukan untuk meningkatkan angka kelahiran antara lain memperpanjang cuti ayah, kampanye sosial untuk mendorong keterlibatan pria dalam mengasuh anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga, hingga pemberian ‘voucher’ berupa uang untuk orang tua baru. Namun sejauh ini, kebijakan-kebijakan tersebut gagal membalikkan tren penurunan angka kelahiran yang terjadi di Korea Selatan. (detik.com)

Indrawan
  • Website

Related Posts

Kalender Pendidikan 2025: Jadwal Lengkap, Libur Sekolah, dan Perkiraan Tanggal Penting

14 Agustus 2025

5 Desa di Sei Rampah Diterjang Angin Puting Beliung, 4 Warga Terluka

13 Juli 2025

Awas! Ini 13 Merek Beras Oplosan Dijual Ke Masyarakat

13 Juli 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Top Posts

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 20253 Mins Read

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 20252 Mins Read

Dua Bulan Dinikahi Maxime Bouttier, Luna Maya Belum Mau Hamil, Ini Alasannya

31 Juli 20253 Mins Read

Sejarah 4 Pulau Aceh Mendadak Masuk Sumut, Ini Aturan di UU 24 Tahun 1956

15 Juni 20256 Mins Read
Don't Miss
Pilihan editor

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

By Faliruddin Lubis29 September 202551

ASAHAN– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Asahan (UNA) melaksanakan kegiatan pemberdayaan UMKM keripik…

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025

Remaja Bunuh Diri Usai Curhat ke ChatGPT: Alarm Keras bagi Pengguna

28 Agustus 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Demo
Tentang Kami

Pojokmetro.com tampil dengan artikel yang kredibel dan update. Kami menyajikan informasi yang berguna bagi anda

Kami menerima partner di dunia digital

Facebook Instagram YouTube WhatsApp
Pilihan kami

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Ahli Jiwa Sebut Tren Kesepian Mulai ‘Hantui’ Warga RI, Ancam Kesehatan Mental

11 September 2025

Ini 5 Kesalahan saat Membeli Mobil Baru Pertama Kali

29 Agustus 2025
Terpopuler

Mahasiswa KKNT UNA Edukasi UMKM, Pentingnya Rasa dan Kemasan Terhadap Nilai Jual Produk Olahan

29 September 2025

Jangan Heran Lihat Mobil Pakai Pelat Nomor Hijau, Ini Artinya

25 Mei 2025

Dua Bulan Dinikahi Maxime Bouttier, Luna Maya Belum Mau Hamil, Ini Alasannya

31 Juli 2025
Copyright @ 2025 pojokmetro.com. All right reserved
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.